Kemenangan penyanyi cantik Angel Pieters dalam
ajang Indonesia Movie Awards 2015, dalam kategori SoundTarck Film Terfavorit
rupanya menuai kontroversi. Dianggap bukan sebagai salah satu nominator dalam
ajang ini Angel Pieters diklaim beberapa musisi kenamaan tidak berhak atas
kemenangan tersebut.
Remaja cantik selaku jebolan kontes pencarian bakat
Idola Cilik ini lantas menggelar konferensi pers untuk membeberkan semua hal
dari sisinya. Salah satunya ialah ia mengaku bahwa dirinya resmi sebagai salah
satu nominator ajang awarding tersebut yang dibuktikan pada pemberitahuan dari
panitia acara pada April 2015 lalu. Serta diinformasikan juga bahwa SoundTrack film
yang dibawakannya meraih sms tertinggi dibandinkan dengan yang lainnya.
Awalnya nominator untuk SoundTrack terfavorit hanya
5 yaitu Anggun C. Sasmi, Pongky Barata, Glenn Fredly, Mahadewa dan Saint Loco.
Namun mendekati hari pengumuman seperti yang diberitakan diberbagai situs
berita online, sekitar 6 hari, muncul nominator baru yaitu Angel Pieters. Tapi
2 hari menjelang pengumuman, nominasi tambahan tersebut dihapus oleh official
account RCTI dari sebuah poster publikasi yang ada jejaring sosial twitter. Nah
begitu hari H saat pengumuman ternyata yang menang adalah nominasi tambahan
yang namanya sudah dihapus tersebut, dan seketika kontroversi muncul dari
berbagai kalangan masyarakat.
Menurut saya ada satu point penting yang terlupa
disini, yaitu mungkin Angel lupa bahwa orang-orang yang menonton acara tersebut
benar-benar tidak melihat ada Angel atau lagu yang dibawakannya dalam deretan
nominasi. Hal ini menjadi satu-satunya pegangan masyarakat yang tentu akan
serta merta menyatakan bahwa kemenangan Angel adalah tidak layak.
Sekalipun Angel telah melakukan jumpa pers untuk
mengklarifikasi semuanya tetap saja ada satu hal yang harus diingat, yakni
bagaimana dengan pandangan masyarakat? Apakah mereka melihat ada Angel sebagai
nominator? Kan tidak. Dan hal ini agak sulit diklarifikasi melalui apapun
pembuktiannya.
Memang sih sebenarnya Angel punya hak jawab dan hak
menjelaskan, namun mengingat kontroversi massif yang sudah sukses menyebar maka
agak sulit untuk membuat masyarakat bertolak ke pendapat yang sebaliknya.
Sekali lagi yang sudah menjadi kebiasaan dan berkembang di masyarakat adalah
apa yang kita lihat maka itulah yang sebenarnya.
Perlu effort luar biasa untuk mengembalikan
pandangan masyarakat sesuai dengan apa yang kita jelaskan tanpa pembuktian yang
nyata. Dalam hal ini pembuktian dari Angel berupa telepon dari pihak
penyelenggara yang menyatakan ia masuk sebagai nominator dan meraih polling sms
terbanyak, dengan apa bisa dibuktikannya? Rekaman suara? Bisa saja. Tapi yang terpublikasi
apa? Mendadak ada Angel ditengah-tengah nominator yang sudah ada. Mendadak
Angel hilang dari deretan nominasi, lalu mendadak pula Angel didaulat sebagai
juara. Agak aneh sih memang, dan ini menjadi PR serta pelajaran besar bagi
Angel untuk bersikap yang tepat agar tak kembali membuat keruh suara masyarakat.
Hal penting lainnya, semestinya ada juga yang
melakukan klarifikasi atas acara yang telah berlangsung beserta semua
kontroversi yang terjadi selepasanya, dalam hal ini pihak RCTI selaku stasiun televisi
yang menayangkan perhelatan bergengsi tersebut. Bukan Cuma Angel seorang.
Dibalik itu semua, disini saya melihat Angel
sebagai korban semata, yakni korban panitia penyelenggara yang kurang baik
mempersiapkan semuanya.
Keep cool and charming Neng Angel ^^
#angelpieters #kontroversiIMA #indonesiamovieawards2015
#dewinurbaiti #etalasedewi #tulisandnu
(dnu, ditulis sambil makan gado-gado dan
minum nutrisari rasa jambu yang lucu, 23 Mei 2015, 11.41 WIB)