Lelah rasanya jika
harus balik menghasut atau bahkan menghujat pendukung salah satu Paslon yang
aspirasinya tidak sesuai dengan hati nurani kita. Ingin sampai kapan terus adu
argumen, yang padahal seorang pendukung Paslon pasti akan mengunggulkan Paslon
idamannya bagaimanapun keadaan si Paslon tersebut. Dan itu sudah harga mati,
maka aneh saja jika masih ada yang rela membuang waktunya untuk menanggapi
sindiran, hujatan bahkan hasutan yang sangat tidak penting itu. Yang paling
penting adalah bagaimana kita menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik,
benar-benar komplit baiknya.
Baik yang pertama
adalah kita turut menyumbangkan suara saat PILKADA nanti, alias jangan golput,
gunakan hak pilih dengan baik. WNI yang baik adalah yang menggunakan hak
suaranya dengan tepat demi untuk memajukan kota yang menjadi tempat tinggalnya
kini. Jangan golput karena bingung atau tak ada Paslon yang menarik hati,
pilihlah dengan tepat demi kelangsungan tempat tinggal 5 tahun ke depan.
Setelah menggunakan
hak suara dengan baik, maka kita harus menggunakan hati dengan baik. Pilihlah
Paslon yang sesuai dengan kata hati nurani, jangan mudah terusik dengan
pendapat orang lain apa lagi yang bersifat negatif yang hanya bisa memperkeruh
suasana saja. Karena apa? Setiap manusia berhak memilih sesuatu sesuai dengan
isi hatinya. Setiap orang tentu memiliki pertimbangan masing-masing, tapi
dengan telah mempelajari ilmu dalam kehidupan sehingga tahu mana yang baik dan
mana yang tidak baik, serta belajar dari banyak pengalaman, maka ketetapan hati
perlu diikuti.
Selanjutnya kita juga
perlu menggunakan kepala dan isinya dengan baik, atau dengan kata lain gunakan
otak very well. Karena jika hanya hati yang dituruti tanpa diimbangi dengan
hasil pemikiran yang baik juga, jatuhnya akan membabi buta. Bisa digambarkan
seperti ini "pokoknya saya suka dia, bodo amat atas kekurangannya",
kalau banyak pemilih yang begini lantas bagaimana ceritanya daerah kita bisa
maju karena dipimpin oleh orang yang dipilih atas dasar "bodo amat"?.
Ucapan juga perlu
dijaga, maksimalkan menjadi WNI yang baik dengan menjaga perkataan yang baik,
lisan maupun tulisan. Jika hak pilih sudah digunakan dengan baik, hati
digunakan dengan baik, pikiran digunakan dengan baik, tapi lisan atau
tulisannya mengeluarkan kata-kata yang tidak baik bagaimana? Percuma bukan?.
Agar semakin
lengkap kita perlu menyikapi semuanya dengan baik, karena lingkungan boleh
panas tetapi hati harus tetap dingin. Jadikan PILKADA 2017 ini sebagai ajang
pemiihan kepala daerah yang super sejuk dimulai dari diri sendiri.
Ingat, daerah
tempat tinggal kita harus dipimpin oleh seseorang yang juga komplit baiknya
seperti kita melengkapi kebaikan pada diri kita sendiri.
(dnu, ditulis
sambil dengerin lagu "aku seorang kapiten... kalo berjalan prok prok
prok..., 11 Februari 2017, 20.02 WIB)